Selasa, 03 Juli 2018

Mojokerto Kotaku


Budaya,Makanan dan Ciri Khas Daerah Mojokerto


Kabupaten Mojokerto, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,Indonesia.Kabupaten yang secara resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 ini merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan denganKabupaten Lamongan di utara, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo; dan Kabupaten Pasuruan di timur, Kabupaten Malang dan Kota Batu di selatan, serta Kabupaten Jombang di barat.
Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Dulu pusat pemerintahan berada tepat di Kota Mojokerto, namun kini banyak gedung dan kantor pemerintahan yang dipindahkan ke KecamatanMojosari sebelah timur kota Mojokerto setelah Kota Mojokerto berdiri pada tanggal 20 Juni 1918. Kabupaten Jombang dahulu juga merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Mojokerto sebelum diberi kemandirian manjadi sebuah Kabupaten sendiri pada tahun 1910.Inilah kebudayaan,makanan serta ciri khas Kabupaten Mojokerto :

  • BUDAYA
1. Tradisi Grebeg Suro Mojopahit

Tradisi Grebeg Suro Mojopahit

Tradisi Grebeg Suro Majapahit adalah tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro kalender Saka. Tradisi ini di pelopori oleh Yayasan Among Tani. Rangkaian kegiatannya antara lain : Ziarah ke makam leluhur dan pahlawan, pentas kesenian dan makanan rakyat, grebeg suro (arak-arakan dengan kostum era kejayaan Majapahit dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Tradisi Grebeg Suro secara keseluruhan dimaksudkan sebagai bagian dari ruwat agung (permohonan keselamatan dan kesejahteraan) bagi bumi nusantara.

2. Seni Bantengan

Seni Bantengan
Kesenian rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di desa Made yang dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan lereng Gunung Welirang. Konon kawasan hutan tersebut banyak hidup bermacam-macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah. Pada saat itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah memasuki hutan dan mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih lengkap. Kerangka Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan dibersihkan kemudian ditempatkan di salah satu tempat rumahnya.
Dari kejadian itu Paimin mendapat inspirasi untuk mengenang satwa Banteng dengan sebuah atraksi Atraksi itu dimainkan dua orang, 1 orang didepan memainkan kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan 1orang dibelakang sebagai pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi gerakannya menggambarkan, gerakan – gerakan dan sikap banteng sewaktu sedang berkelahi. Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang berlaga dengan satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai dikembangkan dengan kesenian pencak silat dan barongsai. Begitulah cerita singkat seni Bantengan.
3. Ludruk

Kesenian Ludruk
Ludruk termasuk seni teater tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat Mojokerto. Untuk menarik para penggemar seni teater ludruk pada pegelarannya sudah mulai dikembangkan dan banyak kreasi baru. Penampilan yang lebih segar memberikan pesona tersendiri bagi penggemarnya. Kesenian ludruk terdapat di Kecamatan Kemlagi dan Jetis.
4. Ujung

Kesenian Ujung
Kesenian Ujung tumbuh menjadi kesenian rakyat sebagai visualisasi perjuangan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, pada saat mengalahkan bala tentara Tartar. Dalam atraksi kesenian ujung, dua orang petarung atau lebih melakukan aksi saling cambuk satu sama lain menggunakan rotan. Pertarungan dilakukan secara sportif dan dalam suasana bersahabat meski terkadang sampai bercucuran darah. Rotan adalah simbol senjata “Sodo Lanang” yang digunakan Raden Wijaya dalam pertempuran melawan bala tentara Tar-tar.
5. Kuda Lumping
  • MAKANAN
1. Onde-Onde

Onde-onde
Onde-onde merupakan jajanan yang terbuat dari tepung ketan dengan dalamnya terdapat isi kacang hijau, onde-onde ini berbentuk bulat serta diselimuti wijen pada bagian luarnya. Sangat cocok dihidangkan dalam keadaan masih hangat.
2. Krupuk Rambak

Krupuk Rambak
Kerupuk khas Mojokerto ini paling banyak dihasilkan di Desa Domas Kecamatan Trowulan dan Desa Kauman Kecamatan Bangsal. kerupuk ini berbahan dasar kulit sapi dan kerbau.
3. Sambel Wader

Sambel Wader
Wader ini merupakan ikan air tawar yang hidup di sungai. Untuk mengolah ikan ini menjadi makanan,yaitu ikan yang sudah di bersihkan dapat di padukan aneka bahan rempah-rempah bawang dan lain2, terkhir di goreng, makanan ini sangat gurih dan nikmat. untuk penyajian biasanya di sajikan dengan sambal dan nasi putih.
4. Sate Keong

Sate Keong
Keong sendiri adalah satu jenis hewan bercangkang yang banyak hidup di persawahan. Untuk mengolah menjadi sate keong pertama kita mengeluarkan keong dari cangkangnya. Proses pengeluarkan keong dari cangkangnyapertama dengan merebusnya hingga mendidih. kemudian kita mencongkel keong dari cangkangnya. Jika keong sudah keluar dari cangkangnya baru kita dapat menusuknya dengan tusuk sate dan membakarnya diatas bara arang. Maka jadilah sate keong yang lezat jika diberi bumbu sebagaimana umumnya.
5. Krupuk Upil

Krupuk Upil
Krupuk upil ini merupakan krupuk yang proses penggorengannya dilakukan dengan menggunakan pasir panas. untuk memakan krupuk ini biasanya krupuk upil didampingi dengan sambal petis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar